Cari Blog Ini

Kamis, 09 September 2010

musuh dalam selimut

Beberapa hari yang lalu gw ngombrol-ngobrol sama seseorang gitu tentang perjalanan dia pulang, ada hal yang membuat gw jadi mikir kalimat yang gw tulis sebagai judul tulisan ini. iya musuh dalam selimut.
gw ceritakan deh,gini ceritanya
gw tanya temen gw kenapa kaga pulang dengan menggunakan ojek, nah dia bilang lebih bagusan pake bajaj deh daripada naek ojek. begitu katanya.
dari kata-kata dia tersebut gw jadi mikir, memang segitu menakutkannya kah naek ojek?..
memang sih serem juga pulang naek ojek, tapi kalo dipikir-pikir begitu, kasiha donk buat tukang ojek yang bener2 nyari nafkah dari jadi tukang ojek?.
nah, yang cukup nyambung dari judul diats mungkin dimulai dari sini.
kenapa naek ojek itu menakutkan?. pasti ada alasannya kan? dan itu adalah karena dari ojek memang sering terjadi yang namanya penculikan, dan lain2 yang merugikan penumpang.
nah,
bagaimana dengan tukang ojek tulen yang tadi gw bilang?..mereka jadi berkurang donk peminat untuk naek ojek?.
jadi, ada musuh dalam selimut to? yaitu orang-orang yang jadi tukang ojek yang tujuannya lain (nyuri, rampok dll)

nah,mungkin hal ini bisa menjadi pemikiran kita, dalam hal yang kecil bisa kita gambarkan tukang ojek yang dituliskan diatas, tapi ada banyak hal yang sangat besar yang bisa memberi dampak buruk sama seperti diatas.

Rabu, 01 September 2010

curcolll

Hari sabtu yang lalu gw mengikuti sebuah seminar yang diadakan di gereja gw saat itu seminar yang ada adalah tentang pekerjaan, pagi hari seminar pembekalan kerja dan sore harinya adalah bursa kerja yang diikuti beberapa perusahaan yang mancari pekerja.
acara itu berlangsung dari pagi hingga sore hari, peserta cukup banyak hingga 120an.
mereka mengikuti semindar dari pagi hingga sore itu.
aku senang dengan adanya seminar yang diakan pada saat itu cukup ramai peminatnya, dan juga senang dengan adanya kegiatan itu yang diadakan mungkin pertama kali di gereja gw.
tapi,
tapi ada yang mungkin muncul dalam pikiranku, saat hari sabtu lainnya yang ada juga sebuah kegiatan tapi sangat sedikit orang yang ikut.
kegiatan itu sih rohani ya, seperti pemahaman alkitab gitu tapi versi pemudanya.
kenapa bisa berbeda?..apakah mereka sudah memiliki pengetahuan yang sangat baik sehingga pengetahuan rohani ditinggalkan?.
nggak tahu lagi harus nulis apa, cuma curcol doank kok..haha..